Manusia Purba telah Mengenal Sirkumsisi
Sangiran (18/01/2011). Berikut merupakan sepenggal peristiwa ketika saya diberi tugas mengawal kunjungan ilmiah HMPS Pendidikan Biologi ke Museum Purbakala Sagiran, BPTO, dan tamasya ke Grojogan Sewu. Di dalam bus perjalanan menuju Tawangmangu, setelah kunjungan museum purbakala Sangiran pembicaraan ini terjadi. Salah satu mahasiswa (tidak saya sebutkan namanya disini, biar terlintas dalam benak saja) bertanya kepada saya: “Pak, manusia purba Sangiran (Homo erectus) sudah mengenal sirkumsisi ya?” Saya tentu saja tidak gegabah untuk segera menjawab hal ini, karena salah-salah tidak menjadi seru tapi menjurus saru. Saya balik bertanya: ”Anda bisa bertanya begitu?”. Maka sungguh di luar dugaan kejelian sang mahasiswa ini, dia pun menjawab: “Saya mengamatinya dengan seksama, bentuknya sama dengan yang sudah sirkumsisi, kan kalau belum harusnya …dst.”. Saya ingin mengetahui kejeliannya tersebut dan bertanya: “Apa kamu melihatnya semua patung yang terpajang di diorama museum?”. “Iya, pak bahkan juga film yang diputarkan” tukasnya.
Dalam benak saya sejenak teringat kepada sosok Teuku Jakob, mantan Rektor UGM yang profesor ahli di bidang Anthropologi Ragawi manusia. Beliau dalam menjelaskan proses evolusi tanpa tedheng aling-aling menunjukkan bagian manusia/bentuk ragawi manusia mana yang primitif dan mana yang sudah modern langsung. Ditunjukhadapkan pada audiensi 2 (dua) perwakilan mahasiswa peserta kuliah. Satu yang ditunjukkan mewakili manusia yang memiliki bentuk raga primitif dan yang satu memiliki bentuk raga lebih modern. Suara tawa tentu saja tak terhindarkan, rasa kesal dan rasa malu sang peraga primitif tentu saja tanpa berani banyak protes. Namun semuanya tergantikan dengan pemahaman keilmuan dan kekuatan lekat terhadap memori benak peserta kuliah saat itu.
Saya kemudian menanggapinya dengan berujar “Jeli juga kamu, andaikan masih ada Prof. Teuku Jakob maka amatan anatomi kamu akan mendapatkan perhatian. Bisa jadi ada perubahan…” saya tersenyum dan menyandarkan kepala mencoba untuk menikmati perjalanan. (aan)