Dosen Pendidikan Biologi Lakukan Penelitian Kolaborasi di Malaysia
Malaysia, 24 April 2025 – Dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Destri Ratna Ma’rifah M.Pd., melaksanakan kegiatan penelitian kolaboratif di kawasan Mangrove Klang, Malaysia bersama dosen UM Makassar Dr. Riza Sativani Hayati, M.Pd.,
Implementasi Experiential and Joyful Learning–Marine Edutourism (EJoy-ME)
Kegiatan ini merupakan implementasi model pembelajaran Experiential and Joyful Learning–Marine Edutourism (EJoy-ME) yang dikembangkan oleh Dr. Riza Sativani Hayati. Setelah diimplementasikan di Makassar, model pembelajaran EJoy-ME kini penerapannya dilakukan di luar negeri, tepatnya di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Penerapan ini menjadi unik karena dilakukan dalam konteks ekosistem yang berbeda lokasi dengan penelitian sebelumnya.
Persiapan kegiatan dimulai sejak tanggal 22 April 2025, yang diawali dengan survei lokasi lapangan. Selama tiga hari, tim peneliti menyusun materi, mempersiapkan logistik, serta melakukan koordinasi teknis dengan pihak sekolah dan lokasi lapangan.
Pengambilan data dilakukan yakni di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), siswa kelas 10 menjadi sasaran utama dalam kegiatan ini, dengan jumlah partisipan sebanyak 45 orang, topik yang diangkat berkaitan dengan materi ekosistem dan keanekaragaman hayati yang sesuai dengan kurikulum Biologi kelas 10. Ibu Destri Ratna Ma’rifah mengatakan “Meskipun berada di Malaysia, kurikulum yang digunakan tetap mengikuti Kurikulum Indonesia” – ujarnya
Program ini menjadi langkah strategis dalam memperluas jangkauan implementasi pembelajaran inovatif ke luar negeri, serta memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi di Indonesia dan sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri.
Tantangan Selama Penelitian
Ibu Destri Ratna Ma’rifah menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian terletak pada dua aspek utama, yaitu penjadwalan kegiatan dengan mitra serta pencarian lokasi yang representatif dan terjangkau (affordable). Koordinasi waktu dengan mitra seringkali menghadapi kendala hal ini berdampak langsung pada keterlambatan pelaksanaan kegiatan yang sebelumnya telah disusun dalam jadwal awal. Selain itu, pencarian lokasi penelitian yang sesuai dengan karakteristik populasi atau lingkungan yang diinginkan juga menjadi tantangan tersendiri. Lokasi yang ideal sering kali berada di wilayah yang memerlukan biaya operasional tinggi, baik dari segi transportasi, akomodasi, maupun logistik lainnya.
Kesan yang dirasakan
Ibu Destri Ratna Ma’rifah menyampaikan “Kegiatannya menyenangkan dan menarik. Saya mendapatkan pengalaman baru dan bertemu dengan orang-orang baru yang menarik. Selain itu, ekosistemnya lebih terawat. Namun, sayangnya belum ada pihak yang bertugas untuk menjaga lingkungan tersebut,” – ungkapnya.