Yang Telah (Dianggap) Punah
Sebuah kegigihan telah ditunjukkan oleh Didik Raharyono dan koleganya dalam misinya mencari jejak kehidupan harimau Jawa. Perihal penelusuran maupun penelitian harimau Jawa tersebut saya diberi gambaran mas Didik (begitu saya memanggilnya) mungkin sekitar tahun 1998. Sebuah informasi yang sangat berkesan bagi saya mengingat WWF sebagai organisasi pelestarian besar dunia menyatakan bahwa harimau Jawa telah punah. Mas Didik berani menyatakan dengan bukti-bukti yang ada padanya bahwa WWF terburu-buru dan hingga kini kita masih melihat sepak terjangnya untuk ‘menggugat’ WWF tersebut.
Ingatan saya terhadap mas Didik muncul tidak terlepas dari khabar kompas dot com (Selasa, 10 Juli 2012 | 11:44 WIB), yaitu adanya ular jenis St Lucia Racer (Liophis ornatus) yang dideklarasikan sebagai ular paling langka di dunia. Ular yang hidup di sebuah pulau kecil di dekat Pulau St Lucia, tepatnya di wilayah rantai pegunungan yang memanjang dari Puerto Rico ke Amerika Selatan, masuk di wilayah Samudra Atlantik.
St Lucia Racer yang merupakan ular berbintik coklat sebelumnya melimpah di St Lucia. Populasinya berkurang sejak mongoose mulai diintroduksi. Target mongoose sebenarnya adalah mengontrol ular berbisa, tapi ternyata mongoose juga memakan St Lucia Racer.Akibat mongoose, St Lucia Racer terus berkurang. Akhirnya, pada tahun 1936, ular yang panjangnya hanya 1 meter itu dideklarasikan punah. Status punah dicabut pada tahun 1973 setelah ular itu ditemui lagi di Maria Islands Nature Reserve, pulau dekat St Lucia.
Tahun 2011, ilmuwan melakukan pendataan untuk mengestimasi St Lucia Racer yang tersisa. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah ular itu tinggal 18 ekor. Sementara estimasi paling optimistis menunjukkan bahwa jumlah ular tinggal 100 ekor.
Upaya konservasi saat ini dilakukan Flora & Fauna International, sebuah lembaga konservasi dari Inggris. Sebelumnya, populasi Antiguan Racer berhasil ditingkatkan dari 50 menjadi 900. Hal yang sama juga diharapkan pada St Lucia Racer.
Dari kisah ular St Lucia Racer tersebut yang semula sudah dideklarasikan/dinyatakan punah pada tahun 1936 kemudian pada tahun 1973 status punah dicabut, maka tidakkah mustahil harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) pun nantinya dapat ditemui lagi?… Semoga saja dan bersama ini saya doakan semoga mas Didik diberi kekuatan fisik dan ruhani agar dapat terus berjuang mencari jejak kehidupan harimau Jawa yang telah (dianggap) punah dari pulau Jawa ini. (aan)
Sumber Berita dan Photos:
http://sains.kompas.com/read/2012/07/10/11441497/Ular.Paling.Langka.di.Dunia
http://rgmblackthunder.blogspot.com/