Kunjungan Ilmiah ke Sangiran dan Tawangmangu
Sangiran-Tawangmangu (18/01/2012). HMPS Pendidikan Biologi UAD mengadakan kegiatan kunjungan ilmiah. Tempat-tempat yang dikunjungi rencananya adalah Museum Sangiran, Balai Penelitian Tanaman Obat (BPTO) Tawangmangu, dan tamasya alam ke Grojogan Sewu. Namun karena adanya agenda kegiatan para peneliti BPTO yang tidak dapat diganggu maka kunjungan ke BPTO batal. Kegiatan diikuti sekitar 80 orang terdiri dari mahasiswa 5 angkatan (semester I-V) termasuk panitia dengan didampingi dosen prodi Pendidikan Biologi.
Tujuan dari kegiatan kunjungan ke museum Sangiran adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang sejarah budaya dan perkembangan evolusi fisik manusia purba Sangiran (Homo erectus), serta temuan-temuan lainnya. Kunjungan di BPTO (yang batal) bertujuan untuk mengenal berbagai species tanaman Indonesia yang dikembangkan sebagai tanaman obat dan informasi perkembangan penelitian tanaman obat. Kegiatan ditutup dengan tamasya ke Grojogan Sewu Tawangmangu.
Museum purbakala sangiran terletak di Kecamatan Kalijambe, kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Museum berada berdekatan dengan area situs purbakala Sangiran, yang luasnya mencapai 56 km persegi. Situs Sangiran berada di dalam kawasan kubah sangiran yang merupakan bagian depresi Solo, di kaki Gunung Lawu (dari kota Solo ke utara 17 km) . Dalam kunjungannya ke museum purbakala Sangiran tersebut para mahasiswa memperoleh penjelasan/informasi lengkap tentang pola kehidupan manusia purba jawa, bukti fosil, serta catatan sejarah penemuan dan penemu. Penjelasan disampaikan Bapak Eko, pemandu museum. Di ruang theatre, pada akhir kunjungan diputartayangkan film tentang situs manusia purba Sangiran, The Home Land of Java Man.
Kegiatan selanjutnya menuju ke Grojogan Sewu, sebagai kegiatan tadabur alam dan refreshing. Grojogan Sewu yang merupakan situs alam di desa Tawangmangu berupa air terjun dengan ketinggian mencapai 81 meter benar-benar memberikan keasyikan untuk dinikmati bersama. Suara derasnya air terjun, dinginnya udara, butiran-butiran air lembut yang berhamburan ibarat shower rain dan sambutan hangat kerabat primata sungguh luar biasa khususnya bagi masyarakat kampus yang sibuk dengan kuliah dan tugas-tugas. Dari tempat parkir menuju ke grojogan Sewu pun merupakan tantangan fisik tersendiri, tidak kurang 1.250 anak tangga turun dan naik. Hawa dingin dan oksigen yang lebih tipis bagi yang tak terbiasa akan memacu kerja jantung dan paru-paru. Melelahkan memang, namun kegiatan di Grojogan Sewu ini telah membuat para mahasiswa fresh kembali. Tampak dari rona wajah-wajah mahasiswa yang tertidur dengan gurat senyuman. Salut untuk panitia HMPS Biologi FKIP UAD. (aan)