Memelihara ayam kampanye di Teknik Budidaya Hewan
Pada kuliah Teknik Budidaya Hewan mahasiswa seusai mengikuti ujian tengah semester (UTS) diberikan reward dari Dosen pengampu Bapak Hendro Kusumo masing-masing seekor anak ayam. hadiah ini diberikan selain sebagai kado kejutan sekaligus ujian praktek bagi mahasiswa Pendidikan Biologi UAD yang mengikuti kuliah teknik budidaya hewan.
Kalau ujian dianggap gampang dikerjakan, namun ketika praktek memelihara satu ekor saja terasa susah. Begitulah tanggapan kelas setelah satu minggu diminta menjaga anak ayam tetap hidup. Menurut Bagus sang ketua kelas hal ini wajar karena antara kognitif dan psikomotorik tidak saling berkaitan. ujian mid yang rata-rata kelas 68 tidak berarti membuat mahasiswa jadi ahli dalam membudidayakan hewan. termasuk hewan budidaya paling populer yakni…ayam.
Ketika dilakukan pendataan kelompok, dari 12 ayam DOC berat 40 gram yang telah diberi tanda, hanya tinggal 3 ekor ayam yang bertahan hidup. berbagai alasan yang dikemukakan adalah kendala tempat budidaya dan ketelatenan akibat disambil kuliah.
Menurut seorang mahasiswa yang juga mengaku sebagai pelaku peternak ayam, kondisi ini ditimbulkan dari kebutuhan DOC sangat tinggi akan jenis pakan dan suplemen tertentu.
Tidak dipungkiri lagi budidaya bukan sekedar pengetahuan namun lebih dari itu adalah ketekunan dan kesediaan untuk memelihara. satu yang pasti kelas teknik budidaya hewan
FKIP Pendidikan Biologi UAD terancam gagal makan sate bersama ketika milad, karena ayamnya banyak yang mati. Tapi masih ada tiga ekor sebagai kenangan pas kuliah lapangan esok selain memberikan plakat