Talkshow Mental Health: Mengenal dan Mengelola Kesehatan Mental di Era Digital
Pada Sabtu, 21 September 2024, Program Studi Biologi Pendidikan (PBio) UAD mengadakan Talkshow Mental Health. Acara ini bertajuk “Mengenal dan Mengelola Kesehatan Mental di Era Digital”. Talkshow ini menghadirkan narasumber Helmi Denada Ari Shandy, MA.
Helmi Denada menyampaikan bahwa dunia digital memiliki dampak positif dan negatif. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan mental. Ia menyoroti masalah seperti kecanduan media sosial dan stres digital. Gangguan tidur juga semakin umum di kalangan masyarakat.
Kesehatan mental merupakan kesejahteraan yang disadari individu. Individu yang sehat mental mampu mengelola stres kehidupan yang wajar. Mereka juga dapat bekerja secara produktif dan berkontribusi di komunitas. Ciri-ciri individu yang sehat mental termasuk perasaan senang dan kepuasan dalam keseharian.
Individu sehat mental juga mampu memaknai hidup dengan baik. Mereka menunjukkan keceriaan dan gembira dalam aktivitas sehari-hari. Kemampuan mengelola stres menjadi kunci untuk bangkit dari keterpurukan. Selain itu, individu sehat mental dapat mengaktualisasi diri dengan baik.
Helmi juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pekerjaan, bermain, dan belajar. Well-roundedness atau pandangan holistik juga penting. Aspek spiritual, jiwa, tubuh, kreativitas, dan perkembangan kognitif harus diperhatikan. Perhatian terhadap diri sendiri dan keyakinan diri juga menjadi ciri penting.
Dalam acara tersebut, Helmi menjelaskan aktivitas yang dapat meningkatkan kesehatan mental. Aktivitas fisik seperti olahraga sangat dianjurkan. Waktu tatap muka langsung dengan orang lain juga penting untuk kesehatan mental. Pembatasan waktu menatap layar gawai menjadi strategi yang efektif.
Selanjutnya, penting untuk menyediakan waktu istirahat yang cukup. Mindfulness atau hidup berkesadaran juga sangat membantu. Banyaknya waktu yang dihabiskan di internet dan media sosial dapat menurunkan fokus. Selain itu, perhatian yang rendah dapat menghambat kreativitas.
Gejala lain dari penggunaan internet yang berlebihan adalah gangguan tidur. Kecemasan dan depresi juga sering muncul sebagai akibat. Rasa kesepian pun menjadi masalah yang sering dihadapi.
Helmi memberikan beberapa strategi merawat kewarasan di era digital. Pertama, penting untuk membatasi waktu layar. Kedua, fokus pada interaksi sosial yang bermakna menjadi sangat penting. Menemukan keseimbangan antara dunia digital dan nyata juga perlu dilakukan.
Setelah itu, pengaturan notifikasi dari aplikasi sosial media perlu diperhatikan. Meditasi, yoga, dan aktivitas spiritual juga dianjurkan. Mengurangi perbandingan sosial dapat membantu menjaga kesehatan mental. Jika merasa terganggu, mencari bantuan profesional sangat disarankan.
Talkshow ini memberikan wawasan penting tentang kesehatan mental. PBio UAD berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental di era digital ini.