Tim STEM PBio UAD ikuti Workshop di Solo
Solo, 24 April 2025 – Tim STEM PBio UAD ikuti kegiatan workshop di Solo. Kegiatan berlangsung selama 2 hari yang dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret (UNS). Kegiatan ini merupakan bagian dari lokakarya penyusunan modul ajar berbasis pembelajaran tiga dimensi (3-D) dengan pendekatan CER (Claim, Evidence, Reasoning) dan pemodelan ilmiah (scientific modeling).
Lokakarya ini diadakan atas undangan SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) dan dihadiri oleh lima pihak utama: perwakilan dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Universitas Sebelas Maret (UNS), SEAMOLEC, serta Direktorat Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tujuan dan Pendekatan Pengembangan Modul
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengembangkan modul ajar yang dapat digunakan secara nasional dalam program PPG, khususnya untuk mata kuliah STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics). Bapak Irfan Yunianto mengungkapkan “modul ini juga dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di tingkat SMA dan S1”. sehingga memiliki cakupan yang luas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sains di Indonesia.
Pengembangan modul ini mengadopsi pendekatan pembelajaran 3-D yang berasal dari kurikulum IPA Amerika Serikat. Pendekatan mencakup (disiplin ilmu, praktik ilmiah dan Teknik, serta konsep lintas disiplin).
Pengembangan modul ajar berbasis pembelajaran 3-D ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan sains di Indonesia. Dengan melibatkan berbagai pihak, seperti universitas, SEAMOLEC, dan Direktorat PPG, diharapkan modul ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sains di Indonesia.
Pesan & Kesan
Bapak Irfan Yunianto juga menyampaikan bahwa “Setelah modul selesai dikembangkan, implementasi perlu diterapkan dalam pembelajaran di kampus pada mata kuliah yang relevan”. Sudah saatnya pembelajaran sains di tingkat S1 ditingkatkan, salah satunya melalui penerapan pembelajaran tiga dimensi.
Beliau juga menambahkan bahwa “kegiatan ini sangat menarik dan penting, mengingat pendekatan pembelajaran 3-D dengan CER dan pemodelan ilmiah masih relatif baru di Indonesia”. – Ungkapnya Pengembangan modul ini dianggap penting untuk memperbaiki kualitas pembelajaran sains, dimulai dari peningkatan kompetensi calon guru melalui program PPG.