Dosen PBio UAD kembangkan Pembelajaran STEM bersama SEAMEO
Dosen Prodi Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Irfan Yunianto, M.Sc. Ph.D., saat ini tengah terlibat dalam pengembangan pembelajaran STEM. Kegiatan ini merupakan wujud dari hibah pendanaan yang diperoleh dari Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). Bersama dua dosen Pendidikan Biologi FKIP lainnya (Dr. Risanti Dhaniaputri, M.Sc. dan Nani Aprilia, M.Pd.) tengah mengembangkan pembelajaran sains (IPA) dengan pendekatan STEM untuk sekolah di wilayah D.I. Yogyakarta.
Selain mendapatkan hibah pendanaan, pihak SEAMEO juga menyelenggarakan serangkaian workshop untuk pengembangan pembelajaran sains (IPA) dengan pendekatan STEM secara bertahap. Irfan menjelaskan melalui pendekatan STEM, pendidik didorong untuk mengajar siswa dengan pendekatan yang berorientasi pada fenomena nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, “siswa diajak untuk merumuskan masalah dari fenomena tersebut. Setelah itu, mereka akan memeriksa masalah tersebut melalui berbagai sudut pandang ilmu pengetahuan, serta merancang eksperimen yang dapat menjawab pertanyaan yang sudah dirumuskan.” Ungkap Irfan kepada tim redaksi PBio UAD.
Kegiatan ini telah dimulai sejak Juli 2023 di Bangkok, dan terus berlanjut hingga saat ini. Irfan Yunianto, M.Sc. Ph.D., Dr. Risanti Dhaniaputri, M.Sc., dan Nani Aprilia, M.Pd., telah mengikuti semua rangkaian acara, mulai dari pelatihan di Bangkok hingga rapat koordinasi pelaksanaan STEM di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 16 April 2024. Belum lama ini, PBio UAD meminta Irfan dan tim untuk menjadi narasumber dalam pelatihan pembelajaran STEM untuk pengajar dan mahasiswa. Salah satu target dari kegiatan ini adalah implementasi pendekatan pembelajaran STEM di kelas-kelas. Pengembangan pembelajaran sains dengan pendekatan STEM ini dapat menjadi kontribusi nyata Prodi PBio FKIP UAD terhadap peningkatan kualitas pembelajaran sains (IPA) khususnya pada pembelajaran biologi, serta wujud kontribusi pada tingkat regional. Dengan demikian, generasi mendatang akan dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam era globalisasi yang semakin kompleks. (ham/mfs)