Oleh-Oleh dari KOBI (Konsorsium Biologi Indonesia) Saran untuk Draft Kurikulum Biologi 2015
“Orang generalis sudah ditinggalkan, seorang spesialis pun mulai dilupakan, sekarang dicari orang dengan kemampuan super spesialis… namun tidak lama lagi masanya multi spesialis.” (Hendro Kusumo EPM)
Dra. Liestiaty Budi M.Sc selaku salah satu dosen mata kuliah di Pendidikan Biologi FKIP UAD, mewakili UAD dalam pertemuan Konsorsium Biologi Indonesia tahun 2016 di UNS Solo. Pertemuan rutin para ahli biologi dan pendidikan biologi di Indonesia setiap tahun ini mencari masukan dan ide bersama atas perkembangan ilmu biologi dan pendidikan biologi Indonesia. Naskah ini berisi masukan Dr. Bambang Irawan dari Universitas Airlangga dan Dr. Sutiman dari UNY pada pertemuan rutin Konsorsium Biologi Indonesia 15 Januari 2016 di UNS Solo. “Setelah membahas pengertian prinsip dan konsep, serta tujuh prinsip biologi, selanjutnya, barulah membahas Kurikulum KOBI 2015,”demikian yang dilaporkan Arif Abdillah dari Prodi Pendidikan Biologi UAD yang turut berangkat ke Solo.
Biologi dekat sekali hubungannya dengan hidup. “Hidup adalah proses perubahan bersamaan dengan perjalanan waktu. Dapat dihambat tapi tidak dapat kembali lagi. Hidup adalah kejadian komplek, tidak sederhana serta ada kejadian interkoneksi. Interkoneksi hanya dapat terjadi bila ada komunikasi antar anggota penyelenggara proses hidup. Komunikasi antar komponen hidup yang bersifat materialistik hanya terjadi dalam besaran (level) yang sama baik dalam hal ukuran, kecepatan, dan waktu.” demikian itu adalah paparan Dr. Sutiman. Ditambahkan oleh Dr Bambang Irawan, ketika seseorang ingin menguasai bidang biologi tentu harus ada hal-hal prinsip yang harus dikuasai betul. Hal-hal yang prinsip inilah yang kita sebut sebagai prinsip biologi yaitu:
Universalitas
Prinsip ini menjelaskan bahwa semua mahluk hidup pada dasarnya (pada prinsipnya) memiliki suatu kesamaan. Kesamaan ini meliputi kesamaan dalam struktur, kecenderungan untuk mempertahankan kondisi yang tunak, memiliki keanekaragaman, melakukan interaksi, tidak bersifat deskrit (berarti kontinyu) dan melakukan evolusi. Sebetulnya semua yang ada di alam ini memiliki suatu karakter yang bersifat universal, demikian pula halnya mahluk hidup tentulah ada karakter yang bersifat universal.
Struktur
Setiap unit kehidupan memiliki struktur. Struktur ini ada yang bersifat umum dan khusus. Dalam konsep biologi, disebutkan bahwa setiap organisme tersusun dari sel. Apakah pada zaman sekarang juga tetap akan disebut demikian? Akan tetapi konsep tentang struktur tidak hanya tentang sel saja.
Homeostasis
Setiap organisme memiliki naluri untuk mempertahankan hidup, baik secara individual maupun komunitas. Untuk mempertahankan hidup tersebut diperlukan suatu kondisi internal yang disebut kondisi tunak (steady state) atau homeostasis. Kondisi ini harus dipertahankan.
Diversitas
Walaupun memiliki sifat yang universal, namun tidak akan pernah ada dua unit kehidupan yang sama 100% karena adanya variasi antar unit kehidupan, baik di tingkat sel, individu maupun komunitas. Adanya variasi ini merupakan prinsip dasar untuk membedakan suatu unit kehidupan dengan unit kehidupan lain yang setara.
Interaksi
Semua benda di alam ini selalu berinteraksi dengan benda lainnya, demikian juga halnya pada mahluk hidup. Hanya saja interaksi yang terjadi mahluk hidup sangat penting karena dapat mempengaruhi keberadaannya, dan sifatnya dapat aktif.
Kontinyuitas
Keberadaan mahluk hidup sifatnya kontinyu. Kontinyitas ini terjadi pada tingkat species maupun individu. Kelangsungan ditingkat spesies berakibat pada kelestarian suatu takson, sedangkankan kontinuitas ditingkat individu tampak pada mekanisme pertumbuhan, mulai dari gamet sampai individu dewasa, melakukan reproduksi (yang bertujuan untuk kontinyuitas keberadaan suatu takson).
Evolusi
Kontinyuitas yang berlangsung secara langgeng dapat menimbulkan adanya perubahan yang apabila terjadi dalam waktu yang lama serta terakumulasi akan menyebabkan terjadinya evolusi.
Ketujuh prinsip biologi tersebut dapat disampaikan dalam matakuliah khusus. Namun harus diperhatikan bahwa dalam setiap subjek dan objek biologi ketujuh prinsip tersebut selalu bekerja, baik di tingkat subseluler maupun di tingkat ekosistem, dan juga terdapat pada setiap subjek. Ketujuh prinsip sebenarnya tidak terpisah satu sama lain melainkan saling mendukung. Misalnya prinsip universalitas, dapat meliputi struktur homeostasis, diversitas dan sebagainya.
Masukan berupa kaitan antara bonggol biologi dan prinsip biologi. Bonggol Biologi yang dimaksud adalah : Biologi Sel dan Molekul; Fisiologi; Genetika; Struktur dan Perkembangan; Biosistematika dan Evolusi; serta Ekologi. Seharusnya yang menjadi pokok keilmuan adalah prinsip biologi bukan bonggol ilmu. Bonggol ilmu memiliki pengertian sebagai induk keilmuan. Misalnya : Biologi sel dan molekul pada dasarnya adalah membahas tentang struktur dan fungsi; Fisiologi pada dasadalah mekannya adalah salah satu bentuk/mekanisme homeostasis; Genetika pada dasarnya adalah bentuk operasional dari kontinyuitas dan dasar biodiversitas; Struktur dan Perkembangan pada dasarnya adalah aplikasi dan prinsip struktur dan kontinyuitas; Biosistematikan dan Evolusi pada dasarnya adalah Biodiversitas dan Evolusi; Ekologi pada dasarnya membahas tentang struktur (struktur populasi, komunitas, ekosistem) dan interaksi (faktor biotik dan abiotik; biotik dan biotik)
Jelas bahwa kompetensi lulusan biologi antar jenjang berbeda. Dalam Kurikulum KOBI tampak bahwa kompetensi utama lulusan biologi berkaitan dengan konservasi Megabiodiversitas, tidak salah sebab ini adalah suatu pilihan. Namun perhatian harus diberikan juga pada perbedaan antar prodi biologi. Bagaimana dengan lulusan Pendidikan Biologi. Oleh karena itu harus ditentukan komposisi kurikulum inti dan kurikulum khusus masing-masing prodi.
Selain memenuhi kurikulum inti, lulusan dari setiap prodi juga memperhitungkan pengembangan bidang minat masing-masing mahasiswa. Kurikulum ini dapat menjadi dua bagian yaitu: Bagian yang untuk mencapai tujuan atau standart nasional kelulusan dan Bagian yang untuk mencapai tujuan khusus masing masing prodi (bisanya dijabarkan dalam matakuliah kelompok khusus). Dalam kurikulum KOBI 2015 belum dinyatakan sks minimal untuk mencapai standar nasional dalam pengetahuan/keahlian konservasi megabiodiversitas.
Sifat bidang keahlian di sini adalah monodisiplin, multidisiplin, interdisiplin dan, transdisiplin. Bila mengacu pada KKNI maka tampaknya S1 (S1 Biologi) tidak dituntut untuk melakukan kajian yang bersifat multidisiplin ataupun interdisiplin. Bagaimana dengan kajian di S1 Pendidikan Biologi? Monodisiplin memiliki pengertian bahwa setiap fenomena hanya dianalisis atau dijelaskan berdasarkan prinsip-prinsip dari satu bidang keilmuan saja. Multi disiplin berarti ditinjau/dianalisis dengan prinsip bidang keilmuan lain (misalnya piramida ekologi ditinjau dari prinsip transfer energi dalam ilmu fisika). Interdisiplin adalah bila suatu fenomena dijelaskan dengan menggunakan prinsip lebih dari satu bidang keahlian. Transdisiplin akan dijelaskan secara terpisah.